Selasa, 27 Maret 2012

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-nilai masyarakat di Indonesia

Di jaman seperti sekarang ini arus globalisasi sudah tidak dapat dipungkiri lagi telah merambah serta mempengaruhi sektor-sektor di setiap negara yang memiliki sistem ideologi terbuka. Beberapa sektor yang paling terasa imbasnya di jaman sekarang ini adalah sektor ekonomi, sektor tekhnologi, dan sektor sosial dan budaya.
Efek yang dirasakan dari adanya globalisasi selain dapat memberikan efek positif, globalisasi juga dapat memberikan efek negatif.

Misalkan saja dari sektor ekonomi telah ditunjukkan dengan adanya perdagangan internasional.
Perdagangan internasional merupakan proses tukar-menukar yang memungkinkan semua negara yang ada di belahan bumi ini untuk melakukan proses jual-beli antar sesama negara.

Efek positif dari perdagangan internasional adalah :
  • Kemungkinkan kita untuk mendapatkan harga barang yang lebih murah.
  • Efisiensi. Hal ini dikarenakan tiap negara memiliki keahlian yang berbeda dalam membuat barang sehingga diharapkan dengan adanya perdagangan internasional, tiap negara dapat berfokus pada keahliannya masing-masing.
  • Dapat memperkuat nilai tukar mata uang sendiri terhadap nilai tukar mata uang asing.
  • Persaingan akan memacu negara-negara untuk memproduksi barang yang berkualitas dan berguna bagi kehidupan manusia.
Efek negatif dari perdagangan internasional adalah :
  • Apabila suatu negara tidak memiliki keahlian dalam melakukan spesialisasi produk, maka negara tersebut akan dibanjiri oleh produk luar yang lebih murah dan berkualitas dibandingkan dengan produk nasional. Jangka pendeknya neraca perdagangan negara tersebut akan terus mengalami defisit, sedangkan efek jangka panjangnya negara tersebut akan "terjajah" secara ekonomi oleh negara lain.
  • Ketergantungan terhadap produk luar dapat membuat penduduk di negara tersebut memiliki motivasi yang rendah untuk menciptakan produk yang lebih baik lagi.
Sedangkan pengaruh globalisasi terhadap sektor tekhnologi akan memberikan efek positif

Dan sekarang pertanyaannya bagaimanakah pengaruh globalisasi terhadap sosial-budaya?
Globalisasi memiliki keunikan, perubahan-perubahan maupun pergeseran yang dialami oleh salah satu sektor pasti akan memberikan atau mempengaruhi terhadap sektor yang lain. Contohnya saja dengan adanya penemuan telepon genggam kemudian telepon genggam tersebut di perjualbelikan dalam perdagangan internasional lalu berikutnya kehidupan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat pun akan berubah, Contoh saja sebelum ditemukannya telepon genggam, untuk berinteraksi satu sama lain, kita perlu untuk bertatap muka. Namun setelah mewabahnya penggunaan telepon genggam di masyarakat, kini untuk tetap berinteraksi dengan orang lain, kita dapat melakukannya lewat telepon genggam.

Nah dari situ kita mendapatkan salah satu pengaruh globalisasi terhadap sosial-budaya.
Perubahan lain yang terjadi pada sosial-budaya adalah lifestyle atau yang lebih dikenal sebagai gaya hidup. Inilah yang paling signifikan dan paling mudah dilihat secara di masyarakat. Ketika kita melihat dunia fashion atau mode, semuanya itu berkiblat pada dunia Eropa yakni Paris. Dari situ akan mulai terbentuk masyarakat yang suka berperilaku kebaratbaratan (westernisasi). Setelah dari mode atau fashion, kemudian berpengaruh kepada cara bicara. Ini terlihat dari beberapa orang yang suka mencampuradukkan bahasa sendiri dengan bahasa luar. Malah ada yang fasih sekali berbahasa luar. Kemudian mengarah kepada makanan, kedatangan paradigma yang mengatakan bahwa makanan luar negeri lebih enak dibandingkan makanan lokal, kemudian berdirilah rumah makan yang menyediakan menu luar negeri.

Dari sini saya menarik kesimpulan bahwa :
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya mengarah kepada westernisasi (berperilaku kebarat-baratan) yang kemudian menyebar pada beberapa bagian yakni gaya hidup, mode / cara berpakaian , dan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar