Telkomsel dalam waktu tiga tahun ke depan akan menghentikan total
pembangunan jaringan seluler 2G GSM di Indonesia seiring beroperasinya
jaringan mobile broadband dengan teknologi 4G LTE.
Demikian
disampaikan Alex Janangkih Sinaga, Direktur Utama Telkomsel, di sela
network drive test Jakarta-Semarang-Solo dan peresmian base transceiver
station (BTS) ke-7.500 tahun ini, Jumat (28/6/2013).
"Sampai
akhir tahun (2013) kami bangun 15 ribu BTS dengan komposisi 70% untuk 3G
dan 30% untuk 2G. Tahun depan, komposisi 2G terus turun jadi 20% dan 3G
jadi 80%, kemudian tahun berikutnya 2G tinggal 10% dan 3G 90%. Setelah
itu tak ada lagi 2G, masuk ke LTE," paparnya.
Langkah ini dilakukan Telkomsel karena tuntutan tren perkembangan teknologi. "The world is changing,
dan Telkomsel selalu di garda paling depan supaya masyarakat Indonesia
tidak ketinggalan dan bisa bersaing dengan bangsa lain," lanjut Alex.
"Infokom
itu salah satu yang mengubah dunia. Sesuai masterplan pembangunan
MP3EI, Indonesia ditargetkan masuk kelompok 10 besar dunia di 2025. Itu
sebabnya Telkomsel commit agresif bangun broadband," jelasnya.
Masih Banyak Pengguna
Alex
juga menjelaskan, pihaknya sengaja tak langsung mengentikan pembangunan
2G karena penggunanya masih cukup banyak saat ini, masih 70% dari total
pelanggan Telkomsel yang mencapai 125 juta.
Meski demikian,
pengguna 3G juga tumbuh pesat. Walaupun saat ini baru 30% komposisi
penggunanya dari total pelanggan Telkomsel, namun dari pertumbuhannya
meningkat 42% setiap tahunnya.
"2G juga masih growth,
tapi cuma 9%. Sementara 3G pesat. Harapan kami sampai 2015 BTS 2G yang
dibangun masih cukup untuk pengguna 2G. Lagipula, pengguna 2G nanti akan
migrasi juga ke 3G," jelasnya.
"Harapan kami di 2016 semua BTS
2G yang kita bangun sudah cukup dan trennya tidak tumbuh lagi. Kami
prediksi, 2G akan tamat riwayatnya di 2023," pungkas Alex.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar